Mahasiswi ini Mengaku Selalu Dibooking Pak Kades Tiap Selesai Pencairan Dana Desa


Pengakuan seorang mahasiswi yang merangkap sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK) baru-baru ini cukup mengejutkan.

Pasalnya pengakuan dia itu membawa-bawa nama oknum pejabat pemerintahan di tingkat desa.

Mungkin biasa saja didengar ketika oknum kepala desa mem”booking” PSK.

Yang heboh justru ketika PSK ini mengaku, oknum kepala desa tersebut membooking nya setiap kali dana desa cair.

Artinya?

Mahasiswi cantik yang juga PSK itu berinisial RH (20).

RH Blak-blakkan, dia biasa “main” dengan oknum pejabat hingga pengusaha.

Yang mengejutkan ternyata ada oknum kepala desa (Kades) yang tetap rutin mem-booking RH.

“Pakde (kepala desa) kadang sekali datang dalam enam bulan. Kalau datang kadang kita dibooking tiga hari, sehabis pencairan gaji (dana desa),” ujar RH kepada awak media sebagaimana dikutip dari antvklik.com.

Gadis bertubuh mungil yang mengaku mahasiswi semester lima di salah satu kampus di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, itu mengaku bahwa pelanggannya ada dari beberapa kabupaten.

Ada beberapa, kebanyakan dari kabupaten kalau desa. Nggak usah saya sebutkan alamatnya,” ujarnya.

Selama Covid-19 dirinya pun sepi pelanggan lantaran adanya larangan melakukan perjalanan lintas daerah.

“Ada juga yang nekat datang, tapi hanya satu atau dua orang,” jelasnya.

Adapun setiap menjajakan diri di tengah pandemi Covid-19, RH melalui aplikasi pertemanan di aplikasi MiChat.

Meski tengah pandemi Covid-19, praktik prostitusi tetap berjalan.

Berita lainnya, petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP berhasil mengamankan pekerja seks komersial (PSK) di Kampung Ciareuy, RT 14 RW 05, Desa Sidang Resmi, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kapolsek Jampang Tengah AKP Usep Nurdin mengatakan, delapan PSK dan dua lelaki hidung belang diamankan petugas gabungan di sebuah warung remang-remang.

“Saat petugas melakukan operasi, petugas gabungan menyisir sekitar empat warung remang-remang yang terindikasi dijadikan sebagai tempat prostitusi. Setelah itu, petugas langsung melakukan pendataan terhadap empat pemilik warung remang-remang berikut dengan pengunjungnya. Selain mengamankan delapan PSK, kami juga mengamankan dua orang laki-laki yang diduga pria hidung belang,” ujar Usep kepada wartawan, Selasa (11/8/2020).

Setelah dilakukan penangkapan, ujar Usep, delapan PSK dan dua hidung belang itu langsung dibawa ke Mapolsek Jampang Tengah untuk dilakukan pendataan.

Selain mengamankan PSK dan laki-laki hidung belang, satuan gabungan juga memberikan imbauan kepada pemilik warung untuk tidak menjual minuman keras (miras) serta tidak menjadikan warung sebagai tempat prostitusi.

“Kami juga berikan imbauan agar tidak menjual miras dan tidak melakukan kegiatan di warung tersebut yang mengarah pada prostisusi,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari TribunJabar.id.

“Operasi warung remang-remang ini, akan terus kami gencarkan sebagai tindak lanjut laporan dari masyarakat yang resah dengan adanya warung remang-remang yang diduga dijadikan lokasi untuk tempat prostitusi terselubung,” ujar Usep. **prc4