Jatuh Dari Pelukan Nenek, Balita Tewas Digilas Truk Jatuh Dari Pelukan Nenek, Balita Tewas Digilas Truk

Seorang balita, Reza meninggal dunia setelah terjatuh dari pelukan neneknya yang sedang dibonceng naik kereta. Bocah malang warga Desa Guntung Kecamatan Limapuluh Pesisir, Batubara, tersebut tewas di tempat akibat tergilas roda belakang dum truk BK 9892 DC.


Kecelakaan maut ini terjadi Minggu (20/12) jam 12.00 WIB, di jalan umum menghubungkan Sumber Padi-Empat Negeri, Dusun V Pulau Rejo, Desa Sumber Rejo, Kecamatan Datuk Limapuluh, Kabupaten Batu Bara.

Informasi dihimpun wartawan koran ini, siang itu korban Reza berangkat bersama kakeknya Usman (59) dan neneknya Rohani (55). Mereka mengendarai kereta matic BK 6302 OAD. Dan korban dalam pelukan si nenek.

Setibanya di lokasi kejadian, kereta Usman berselisih dengan dum truk BK 9892 DC yang dikemudikan Siswo Harsono (45), warga Jalan Asahan, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun.


Pada saat berselisih, Usman kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh. Cucunya terlempar ke tengah jalan dan terlindas roda belakang truk. Usman dan istrinya juga mengalami luka serius. Mereka menjalani perawatan di RSU Batubara. Sedangkan jenazah Reza dievakuasi warga ke Puskesmas.


Kasat Lantas AKP Eridal Fitra, mengatakan kereta Vario BK 6302 OAD datang dari arah Empat Negeri menuju Desa Sumber Padi sedangkan dump truk BK 9892 DC datang dari arah berlawanan.


Pada saat berselisih, pengendara dan kereta terjatuh di samping truk. Pengendara dan dua penumpang terlempar ke arah ban belakang sebelah kanan. Akibatnya dump truk melindas bagian kepala penumpang Reza serta menabrak bagian paha kanan Usman, pengendara kereta.


“Siswo Harsoyo (45) selaku pengemudi truk telah diamankan di Sat Lantas Polres Batu Bara,” katanya.


Menanggapi laka lantas yang menyebabkan hilangnya nyawa orang, beberapa warga menyesalkan supir truk yang tidak berhati hati saat melintas di jalan desa yang sempit.


Warga juga mempertanyakan pengamanan terhadap pengguna jalan. “Dalam pelaksanaan proyek apa tidak ada tingkat pengamanannya, atau apa tidak ada jalan alternatif pengganti jalan sementara saat pelaksanaan pekerjaan masih belum selesai. Biasanya standart SOP pasti ada,” ujar warga yang tidak mau menyebutkan identitasnya.


sumber :siantar24jam.online